Karena
kita harus belajar lagi, bahwa kadang hidup itu gak selamanya mudah. Gak semua
cerita di masa SMA itu sama kayak di novel novel remaja, yang buat senyum
sendiri karena ceritanya. Nyatanya, gak semua orang punya cerita yang indah.
Banyak pula hal yang emang… gak pernah terjadi seperti di novel novel. Well,
kadang salah juga kalau kita kemakan sama imajinasi untuk dapatin apa yang ada
di novel. Semuanya kita yang buat. Ceritanya, tokohnya. Kita yang buat sendiri.
Bukan orang lain.
Aku
kadang bermimpi, untuk merasakan hal yang sama seperti di novel novel tentang
masa SMA. Kayak kenalan sama orang dari mos jadi deket dan blablabla. Walaupun
aku pernah mengalaminya pas SMP sih. Sayang, kita jelas butuh tokoh lain untuk
ngelengkapin kisah kita. Gakmungkin kan kita berjalan sendiri? Dan yang cerita
yang sekarang kurangkai masih hanyalah pertemanan. Perbanyak pertemanan kemana
mana. Ke sekolah, asrama, gereja, organisasi. Kadang hang out, nonton ke
bioskop, atau bahkan ke gereja. Kadang aku heran sendiri, kenapa aku enggak
pernah bisa mendapatkan cerita di novel novel? Apakah itu begitu menyedihkan
bagiku?
Kita
kadang mau apa yang kita certain sesuai sama kenyataannya. Tapi kadang, gak
semua bisa kita tuntut sama. Apa kita mau hidup dalam drama? Jujur, pasti semua
orang gamau kan hidupnya diatur yang kebangetan contohnya kemana mana diatur,
bahkan kalau ngomong sama orang tertentu aja gak boleh. Jelas kita bakalan
marah. Dan aku pun sama. Apa haknya ngatur aku kalau orangtua ku gak harus
nuntut aku seterlalunya. Pasti itu yang aku katain. Saat aku masih jadi bocah
yang berpikiran sempit sih.
Walau
begitu, banyak kisah bahagia yang kulaluin. Bahagia itu sederhana. Dibonceng
sama temen, dan kita jalan bareng rame rame ke satu tempat, dan disana ketawa
lepas tanpa ada rasa malu aja udah jadi saat yang menurutku gak dilupain. Kayak
naik angkot AG dan bemo dikupang. Aku juga rindu kok saat saat bareng, apalagi
saat di masa sekolah kayak SMP dan SMA. Lebih terutama lagi kalau ada hape
didalamnya. Ah abaikan. Lagian sekarang kan hape hanya sebagai media. Jangan
sampai terhamba sama hape ajalah sekarang. Ada juga senyum senyum sendiri sama
keluarga ku. Kalau ini sih kayaknya udah jadi hal yang wajib dan emang gitu
kan.
Novel
itu sama kayak mimpi. Kita berharap bahwa itu akan terjadi. Tapi nyatanya
enggak. Ada juga peluang kalau mimpi itu bisa jadi kenyataan atau enggak.
Tergantung. Ya itu yang disebut déjà vu. Maka, kuncinya pasti hadapin aja.
bener. Hadapin mana yang emang bener bener nyata. dibalik ini semua, mungkin yang sekarang ku
lalui adalah cerita buatanku sendiri yang gak akan dirasain oleh orang lain.
Aku hanya perlu bersyukur aja untuk semuanya. Karena Tuhan udah nyusun yang
terbaik. Dan suatu saat, hari
itu akan tiba pasti akan jadi sangat indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar