Minggu, 23 Maret 2014

Gagal

Aku mungkin jatuh. Aku mungkin gagal. Bahkan aku terlalu banyak memendam tangisan ku sendiri. Entah bagaimana aku terlihat begitu kuat, tetapi dalam hatiku begitu rapuh. Aku tak tahu sungguh. Apa itu salah untuk memendam seorangdiri saat tak mau orang lain menjadi kerepotan hanya dengan sikapku yang sekarang?

Aku ingin pelajaran kali ini menjadi motivasiku. Aku mungkin jauh tertinggal, tetapi takkan ku biarkan semuanya bisa membuatku jatuh tanpa bisa berdiri. Walau sulit, tebing tebing itu akan kuraih dan mimpi ku suatu saat menjadi kenyataan.

Aku hanya perlu egois dengan perasaanku.mungkin lebih baik mengungkapkan daripada harus terlihat kuat.perubahan yang kuperlukan. 

Berubah. There will be rainbow after the thunder.

Indonesia

Mungkin ini cuman hal kecil yang kutahu. Hal yang kulihat sebagai suatu keindahan yang luar biasa indahnya atau menjadi pandangan membuat mata teriris. Kemiskinan dan sampah

Hari ini, aku tiba di pekalongan. Tepat jam 4 pagi hanya untuk berhenti sementara melanjutkan perjalanan ke jakarta bersama rombongan sekolah. Sebelumnya, 12 jam berada didalam kereta. Awalnya begitu indah. Betapa keajaiban Tuhan memberikan sawah yang begitu subur, hutan yang masih terlihat terjaga, anak anak yang tertawa dan tersenyum sambil melambaikan tangan saat melihat kereta lewat -padahal kami bukanlah artis atau apalah-, luasnya wilayah indonesia ini yang sempat membuatku kagum, dan rasanya bangga menjadi indonesia

Tetapi pemandangan pahit itu tetap ada. Masih banyak rumah kumuh didekat rel yang jaraknya dengan rel sungguh amat dekat. Entah bagaimana standar keselamatan mereka agar dapat tinggal aman, jauhdari bahaya kereta api yang lewat. Begitu banyak sampah, membuat pemandangan disekitar tak terlalu menarik untuk dilihat.

Aku mencintai indonesia ku ini, apapun yang terjadi. Bumi pertiwi ini telah memberikan keindahnya untuk kita diami. Ia tak meminta apapun, tetapi sebagai orang yang memakainya, sudah sepatutnya kita memeliharanya, menjaganya. 

Jaga dan pelihara Indonesia kita.. Atau tak akan lagi generasi bangsa selanjutnya yang melihat keindahan ini lagi