Aku hanya butuh sedikit waktu lagi. Setidaknya, jika akan
ada pertimbangan bahwa penambahan waktu dalam 1 hari menjadi lebih dari 24 jam,
aku ingin sekali. Andaikan bisa
Sekarang,
banyak sekali tugas yang benar benar nuntut waktu lebih banyak. Kehidupan di
masa SMA ku bener bener baru dimulai sekarang. Bukan kayak dinovel novel yang
habis dengan pacaran, hang out, olahraga seperti basketan, cowok, atau apalah.
Beda banget setelah aku melangkah di masa SMA ini. Dengan perasaan bahwa aku
butuh lebih banyak waktu istirahat, dan waktuku penuh oleh belajar, organisasi,
dan belajar lagi. Walau kadang diasrama belajarnya ya.. gitulah. Tapi emang
dari dulu aku gak bisa bener bener belajar kalau gak ada main. Contohnya denger
lagu, atau ngetik kayak gini-for your info, aku nulis ini pada saat besok
bakalan ada ulangan ekonomi dan akuntansi. Oh aku juga lupa makan. Great-
makanya aku selalu berharap bahwa aku pengen ngurangin waktu tidur untuk
belajar. Walau kenyataannya aku selalu naik ke kamar duluan supaya cepet cepet
tidur karena takut tidur yang paling akhir dan kesepian, dan bangun pas jam
setengah 4. Itu yang buat aku bener bener gak ngantuk di sekolah. Cuman dengan
cara itu. Kalau enggak, kayaknya gak ada belajar malam, yang ada aku ngantuk
sampai mau tidur malam.
Ah,
disekolah lagi pada system kebut kebutan semuanya. Efek mau uas. Tugas dimana
mana, ulangan setiap hari. Tapi aku selalu usahain untuk enjoy sama semuanya.
Walau sejujurnya capek juga sih. Tapi temen temenku yang IPA lebih capek
kurasa. Ulangan tiada henti, tugas tiada henti. Masih santaian aku sih
menurutku. Tetapi lewatin aja kayak air. Santai, mengalir. Yang penting kan
niat dalam hatinya dulu. Trus organisasi ku disekolah, emang aku senang
daripada sendirian, atau berkutat dengan buku maupun handphone. Mending sama
temen temenkan. Pengalaman itu guru yang baik juga.
Karena
hidup gak pernah keulang dua kali. Dinikmati kuncinya. Apalagi deket sama anak
luar juga. Contohnya dalam suatu kepanitiaan yang besar dikota malang. Atau
contoh kecilnya kayak di gereja, ataupun di kelas. Akhirnya aku bisa say hi,
menemui teman teman langsung berasal dari malang, tau budaya mereka, bisa kenal
banyak individu lagi, bisa makin berbaur. Kayak ayahku. Dia kemana mana pasti
kenal sama banyak orang. Di manapun. Daerah atau ibukota, kadang aku termotivas
dari dia. Padahal aku dulu hanyalah seorang anak rumahan. Sekarang? Anak asrama
sih. Ya kan tinggalnya di asrama. Err, maksudku walau anak asrama kan masih
bisa berbaur kan? Dulu juga berbaur sih dikupang. Cuman hanya di remaja agape
sama paling sekolah dengan orang tertentu. Makanya aku cuman bisa terlihat
akrab-atau bahkan enggak- di media sosial doang. Di media sosial juga kan deketnya
gatau fisiknya gimana. Aih aku inget roleplayer. Inget SMR. Inget banyak anak
Jakarta, bandung, medan, Kalimantan, duh apa kabarnya ya. Especially F**di**n
**el. Yang katanya ada kembaran itu dan ngirim foto ke aku. Eh disangka siapa
sama anak SMP dulu. Berarti kali ini udah jadi kesempatan yang baik untuk
berkembang lah disbanding dulu yang cuman bisa stuck disitu situ aja.
Kadang
kita harus ambil kesempatan yang ada. Kalau enggak, bisa aja banyak penyesalan
yang ada. Tetapi perlu dipikirin juga, apa kita mampu dan siap menerima
perubahan yang ada. Berani ngerasain perubahan kebutuhan waktu-alay- atau
enggak. Semuanya disesuain sama diri masing masing sih. Kalau aku sih… ya
dibawa nikmat aja. Mikirnya aku, ini juga bisa jadi modal untuk kedepannya.
Universitas contohnya atau yang lainnya. Karena hidup juga perlu proses
didalamnya. Kayak kopi, gak akan terasa nikmat kalau gak dibuat dengan hati.
Jalani, ikuti, dan suatu saat nanti jalannya pasti akan hadir kok. Kalau bukan
sekarang, kapan lagi?
sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar